Bahaya Microsleep Saat Riding dan Cara Menghindarinya

Bahaya Microsleep Saat Riding dan Cara Menghindarinya

Naik motor emang asyik banget, bisa selap-selip dan cepet nyampe. Tapi inget, jangan cuma gas pol, keselamatan juga nomor satu! Salah satu bahaya yang sering banget disepelein tapi ngeri abis itu namanya microsleep. Sekelebatan doang, tapi bisa bikin kita nyungsep tanpa permisi!

Makanya, penting banget buat kita para bikers ngertiin nih si microsleep ini, kenapa bisa dateng, dan gimana caranya biar nggak kena pas lagi di jalan. Jadi gini, microsleep itu kayak tidur kilat gitu, cuma 1 sampe 10 detik doang, dan parahnya, kita nggak sadar! Mata sih bisa aja melek, tapi otak udah nggak nyambung sama apa pun di sekitar kita. Zonk!

Nah, bayangin aja lagi enak-enak ngegas, tiba-tiba blank! Kita bisa kehilangan kendali tanpa tahu apa yang terjadi. Nggak ada alarm khusus juga nih sebelum microsleep nyerang. Biasanya sih gara-gara kurang tidur, badan udah kecapekan banget, atau habis touring jauh tanpa istirahat yang cukup.

Kata Pak Agus Sani dari Wahana, banyak anak motor yang mikir ngantuk itu bisa dilawan cuma modal kopi atau minuman berenergi. Padahal, microsleep itu beda, bro! Datengnya nggak bisa ditahan kalau badan udah kelelahan banget. Ini bukan soal males atau nggak fokus, tapi emang udah otomatis dari badan kita.

Bahayanya microsleep buat kita yang naik motor juga lebih gede dibanding yang naik mobil. Nggak ada sabuk pengaman atau airbag yang bisa nahan. Sekali oleng gara-gara microsleep, ya udah, siap-siap nyium aspal, nabrak kendaraan lain, masuk jalur lawan, atau nabrak tiang listrik! Ngeri kan? Makanya, #Cari_aman itu wajib hukumnya biar kita semua selamat di jalan! Jangan disepelein ya, bro sis!

Agar pengendara dapat menghindari bahaya microsleep dan tetap #Cari_aman, berikut adalah empat langkah konkret yang bisa dilakukan:

  1. Pastikan Tidur Cukup

Sebelum berkendara ada baiknya sudah tidur yang cukup (7-9 jam), ini cara efektif mencegah microsleep. Jangan paksakan tubuh untuk tetap aktif jika kondisi fisik belum pulih sepenuhnya, terutama jika berkendara jarak jauh.

  • Istirahat Setiap 2 Jam

Disarankan untuk berhenti dan istirahat sejenak setelah dua jam berkendara. Gunakan waktu ini untuk meregangkan otot, minum air putih, atau sekadar menyegarkan pikiran. Ini membantu menjaga fokus dan mencegah kelelahan otak.

  • Kenali Tanda Awal Microsleep

Kepala terasa berat, sering mengedip, menguap, atau sulit mengingat apa yang terjadi beberapa detik sebelumnya adalah sinyal keras untuk berhenti sejenak.

  • Hindari Berkendara dalam Kondisi Terlalu Lama dan Rute Monoton

Jika rute yang dilalui membosankan dan jalannya lurus terus, coba variasikan posisi duduk, ajak ngobrol teman yang dibonceng untuk menjaga suasana tetap hidup namun tetap prioritaskan konsentrasi.

Sudah saatnya kita semua, baik pengendara sepeda motor dan sesame pengguna jalan raya, menjadikan keselamatan sebagai prioritas. Jangan pernah berkendara saat lelah, jangan remehkan rasa kantuk. Ingat, jalan bukan tempat uji nyali, dan motor bukan alat untuk adu ketahanan tubuh.

Rider sejati adalah yang tahu kapan harus gas, dan kapan harus istirahat. Pulang selamat jauh lebih penting daripada cepat sampai. #Cari_aman adalah identitas setiap pengendara cerdas.Keselamatan itu bukan soal cepat sampai, tapi bagaimana kita bisa pulang tanpa luka,” lanjut Agus Sani.

Mari jadikan #Cari_aman sebagai kebiasaan, di mana pun saat berkendara dan apapun kondisi jalan yang dilalui, pastikan keselamatan jadi yang utama, untuk keluarga yang menunggu di rumah.

Bahaya Microsleep Saat Riding dan Cara Menghindarinya (2)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*