Wahana Cari Bibit Atlit Sambil Tebar Edukasi Safety Riding

Wahana Cari Bibit Atlit Sambil Tebar Edukasi Safety Riding

Tidak terasa kompetisi basket penuh gengsi tingkat SMA Honda DBL akan bergeser ke East Region setelah SMA Jubilee berhasil buktikan jadi yang terbaik di North & Central Region, minggu lalu.

Sesi North & Central Region Tim putra SMA Jubilee berhasil menekuk Kanisius dengan skor akhir 83-62, sedangkan putri SMA PSKD dipaksa mengakui kemampuan SMA Jubilee dengan angka 68-42. Sukses temukan kedua jagoan ini Honda DBL Jakarta Series akan bergeser ke East Region.

Kompetisi ini buktikan Wahana ikut aktif mencari bibit potensial basket. Kami juga senang pada sesi East Region mendatang sekolah yang akan ikut serta antusias dengan total 44 tim basket yang telah resmi mendaftar,” papar Head of Marketing Communication Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta Tangerang, PT. Wahana Makmur Sejati, Andra Friandana.

Sejalan dengan sangat Sinergi Bagi Negeri Astra Honda Motor, ini menjadi komitmen nyata Wahana dan Honda serius kembangkan potensi atlet basket sejak bangku sekolah.

Sementara itu, pada kegiatan yang sama, ciptakan generasi peduli berkendara aman Wahana terjunkan team Safety Riding Promotion untuk mengedukasi safety riding tingkat SMA, supaya #cari_aman dalam berkendara di jalanan.

Dua hal yang jadi incaran utama kami yaitu mencari bibit basket dan mengupayakan penyebaran kesadaran safety riding kepada pengunjung yang rata-rata remaja usia SMA,” jelas Andra.

Lainnya permudah layanan kebutuhan konsumen Honda, Wahana juga siagakan penjualan spare part, Apparel Honda hingga penawaran unit motor.

  • Menang di Pengadilan, Merek Tekiro Resmi Dilindungi Hukum

    Fenomena kemunculan merek Tekipo yang kerap dikaitkan sebagai keluaran Tekiro belakangan ini menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat, khususnya bagi konsumen setia Tekiro. Kondisi tersebut dinilai berpotensi menyesatkan dan merugikan kepercayaan publik terhadap merek yang telah lama dikenal.

    Menanggapi hal itu, PT. Altama Surya Anugerah selaku pemegang resmi merek Tekiro mengambil langkah tegas dengan mengajukan gugatan pembatalan merek Tekipo ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Upaya hukum ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan terhadap merek serta konsumen.

    Hasilnya, pada 24 Desember 2025, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) secara resmi mengabulkan gugatan tersebut dan membatalkan merek Tekipo. Majelis Hakim menilai Tekipo memiliki persamaan pada pokoknya dengan Tekiro yang telah digunakan dan terdaftar lebih dahulu, sehingga berpotensi menimbulkan kebingungan di masyarakat dan bertentangan dengan prinsip perlindungan merek sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis.

    Putusan ini disambut positif oleh manajemen PT Altama Surya Anugerah sebagai penegasan atas kepastian hukum, perlindungan terhadap itikad baik, serta keadilan bagi pelaku usaha nasional yang membangun mereknya secara konsisten dan bertanggung jawab.

    “Putusan ini menegaskan bahwa hukum melindungi merek yang dibangun dengan kerja keras dan itikad baik. Tekiro tetap dan akan terus menjadi merek nasional Indonesia,” ujar Oscar Andrew Sutjiadi, Direktur PT Altama Surya Anugerah.

    Seiring dengan putusan tersebut, manajemen perusahaan juga mengimbau seluruh mitra usaha, distributor, dan konsumen agar tetap menggunakan serta merujuk pada produk Tekiro yang sah dan terlindungi hukum, serta tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

    Lebih jauh, putusan ini diharapkan dapat menjadi preseden positif bagi dunia usaha di Indonesia, bahwa perlindungan merek merupakan fondasi penting dalam menjaga kepercayaan konsumen dan menciptakan iklim usaha yang sehat.

    Sementara itu, H. Amris Pulungan, dari firma hukum PULUNGAN, WISTON & PARTNERS, selaku kuasa hukum penggugat, mengimbau para mitra usaha dan masyarakat untuk selalu berhati-hati, menggunakan merek yang sah, serta menghormati seluruh proses hukum yang berlaku apabila terdapat upaya hukum lanjutan.

    Menang di Pengadilan, Merek Tekiro Resmi Dilindungi Hukum (2)
    Merek Tekiro Resmi Dilindungi Hukum
    https://www.youtube.com/shorts/S4ppzq5t1bs
  • Yamaha Rayakan Hari Ibu Lewat Aktivitas Seru Ibu dan Anak di Jakarta

    Jalanan Jakarta mendadak jadi manis dan penuh warna nih! Puluhan pasang Ibu dan Anak tumpah ruah di jalanan buat ngerayain Hari Ibu lewat acara seru Ride With Mom bareng Yamaha.

    Acara ini bukan sekadar riding biasa, lho. Menurut Andreas Tjahyadi dari Yamaha DDS I Jabodetabek, momen ini didedikasikan khusus buat para “Ibu Hebat” di Indonesia. Tujuannya simpel tapi ngena banget: pengen ngasih apresiasi sekaligus bikin hubungan Yamaha sama konsumen makin akrab layaknya keluarga.

    Keseruan dimulai dari Yamaha Flagship Shop Jakarta, di mana semua peserta tampil kompak pakai dress code nuansa Pink! Rombongan langsung meluncur ke Resto Tanah Air di Senayan. Di sana, suasana makin pecah lewat berbagai games kocak. Bayangin deh, ada tantangan bikin alis yang bikin ibu dan anak ketawa bareng!. Gak cuma itu, ada juga adu cepat bikin tower yang bikin suasana makin hangat.

    Kelar makan siang dan seru-seruan, “pasukan pink” ini lanjut gaspol ke Yamaha Rev Festival di Spark. Di sana mereka bebas eksplor booth kece sampai nonton konser musik bareng. Bener-bener paket lengkap buat quality time!

    Lewat Ride With Mom, Yamaha sukses ngebuktiin kalau boncengan bareng Ibu naik Yamaha itu nyaman dan nyenengin banget. Salah satu peserta, Ibu Reni, bahkan sampai ketagihan.

    “Terima kasih Yamaha sudah undang kami, sangat berkesan sekali. Sering-sering ya adakan acara untuk ibu-ibu yang butuh healing ini hehe..” curhatnya senang.

    Yamaha Rayakan Hari Ibu Lewat Aktivitas Seru Ibu dan Anak di Jakarta (1)
    Yamaha Rayakan Hari Ibu Lewat Aktivitas Seru Ibu dan Anak di Jakarta (3)
    https://www.youtube.com/watch?v=rOidPVOOtQg
  • Keselamatan Dimulai dari Rem: Pentingnya Etika Mengerem di Jalan Raya

    Lalu lintas perkotaan memang identik dengan kondisi yang padat dan serba cepat. Setiap hari, pengendara motor harus pintar membaca situasi karena jalanan dipenuhi berbagai jenis kendaraan, mulai dari mobil pribadi hingga angkutan umum. Di tengah kondisi seperti ini, kemampuan mengendalikan motor saja belum cukup. Sikap berkendara yang beretika justru menjadi kunci utama agar tetap aman di jalan.

    Salah satu hal penting yang kerap luput diperhatikan adalah cara mengerem. Banyak pengendara merasa sudah terbiasa menarik tuas rem, namun belum tentu memahami kapan dan bagaimana pengereman yang aman dilakukan, terutama di lalu lintas kota yang penuh kejutan. Padahal, kesalahan kecil saat mengerem bisa berujung pada risiko kecelakaan, baik bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya.

    Melihat kondisi tersebut, Tim Safety Riding Promotion Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta–Tangerang, PT Wahana Makmur Sejati, mengingatkan pentingnya etika pengereman sebagai bagian dari budaya keselamatan berkendara #Cari_aman. Etika ini mencakup kesadaran membaca situasi, menjaga jarak aman, serta mengerem dengan halus dan terkontrol.

    Menurut Agus Sani, pengereman memegang peranan besar dalam mencegah kecelakaan, khususnya di wilayah padat seperti Jakarta. Cara pengendara mengerem tidak hanya menentukan keselamatan diri sendiri, tetapi juga berdampak langsung pada pengendara lain di sekitarnya.

    Karena itu, pemahaman tentang etika pengereman perlu terus disosialisasikan. Tujuannya agar pengendara tidak hanya mengejar kecepatan atau mengandalkan keterampilan teknis semata, tetapi juga menempatkan tanggung jawab dan keselamatan sebagai prioritas utama saat berkendara di jalan raya.

    Etika Mengerem Sepeda Motor yang Wajib Diperhatikan

    Tim Safety Riding Promotion WMS embagikan tiga etika utama dalam melakukan pengereman sepeda motor, khususnya untuk menghadapi karakter lalu lintas Jakarta–Tangerang yang padat, sering berhenti mendadak, dan penuh kejutan.

    1. Selalu mengantisipasi dan menjaga jarak aman.

    Etika mengerem dimulai jauh sebelum tuas rem ditarik, yakni dengan kemampuan membaca situasi lalu lintas dibareng menjaga jarak aman. Di jalanan perkotaan, perubahan kondisi bisa terjadi sangat cepat, mulai dari kendaraan yang tiba-tiba berhenti, pejalan kaki menyeberang, hingga pengendara lain yang berpindah lajur.

    Dengan jarak aman yang cukup, pengendara memiliki waktu reaksi lebih panjang untuk mengerem secara bertahap dan terkontrol. Hal ini sangat penting untuk menghindari pengereman mendadak yang dapat menyebabkan motor kehilangan keseimbangan atau ditabrak dari belakang.

    1. Gunakan teknik pengereman yang seimbang.

    Etika berikutnya adalah menerapkan teknik pengereman yang benar, yakni menggunakan rem depan dan belakang secara seimbang serta tidak dilakukan secara kasar. Masih banyak pengendara yang mengandalkan satu rem saja atau menarik rem secara spontan karena panik, padahal hal tersebut sangat berbahaya.

    Teknik pengereman yang baik akan membantu menjaga stabilitas sepeda motor, terutama di kondisi jalan perkotaan. Pengendara juga perlu ekstra waspada terhadap kondisi jalan yang licin saat hujan, marka jalan, atau permukaan yang tidak rata.

    1. Perhatikan pengguna jalan lain

    Etika mengerem tidak hanya berkaitan dengan teknik, tetapi juga sikap. Pengendara perlu menyadari bahwa setiap tindakan di jalan raya berdampak pada orang lain. Mengerem secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas dapat mengejutkan pengendara di belakang dan memicu kecelakaan beruntun.

    Oleh karena itu, penting bagi pengendara sepeda motor untuk selalu memperhatikan spion, membaca pergerakan kendaraan di sekitar, serta menghindari sikap egois seperti memotong jalur lalu langsung mengerem. Di lalu lintas Jakarta – Tangerang yang heterogen, saling menghargai dan memberi ruang menjadi kunci utama keselamatan bersama.

    Penerapan etika ini sejalan dengan semangat #Cari_aman, di mana keselamatan tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga komitmen bersama di jalan raya.

     “Pengereman yang baik dan benar harus dilakukan dengan tenang, bertahap, dan menggunakan kombinasi rem depan serta belakang. Dengan teknik yang tepat, pengendara tetap bisa mengendalikan motor meskipun harus berhenti mendadak,” jelas Agus Sani.

    Melalui edukasi yang berkelanjutan, WMS terus mendorong pengendara sepeda motor untuk memahami bahwa keselamatan berkendara bukan hanya soal keahlian, tetapi juga soal sikap dan etika. Pengereman yang dilakukan dengan benar dan penuh kesadaran dapat menjadi langkah sederhana namun berdampak besar dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas.

    Dengan memahami dan menerapkan etika mengerem yang baik, pengendara sepeda motor di Jakarta – Tangerang diharapkan dapat menjadi pelopor keselamatan di jalan raya. Karena pada akhirnya, keselamatan bukan tentang siapa yang paling cepat, melainkan siapa yang paling peduli, #Cari_aman sekarang dan seterusnya.

    Keselamatan Dimulai dari Rem Pentingnya Etika Mengerem di Jalan Raya (3)
    https://www.youtube.com/watch?v=0L_hHb-H_s8&t=22s

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*